European scientists said Thursday that a new laboratory experiment shows the Earth’s core is likely much hotter than last reported 20 years ago.
It’s not that the iron core of our planet has warmed, but rather that the technique used to estimate its heat previously was flawed, researchers said in the journal Science.
Newer techniques have allowed experts at the European Synchrotron Radiation Facility to determine the temperature near Earth’s center to be 6,000 degrees Celsius (10,832 degrees Fahrenheit).
That is about 1,000 degrees C hotter than an experiment conducted by German researchers in 1993.
Researchers are analyzing the solid iron core of the Earth, where extreme temperatures and pressure result in a hard center, while the surrounding iron at lower temperatures of about 4,000 degrees Celsius remains liquid.
“We have developed a new technique where an intense beam of X-rays from the synchrotron can probe a sample and deduce whether it is solid, liquid or partially molten within as little as a second, using a process known diffraction,” said Mohamed Mezouar from the ESRF.
“And this is short enough to keep temperature and pressure constant, and at the same time avoid any chemical reactions.”
The X-ray technique is believed to be superior to the optical technique used by Germany’s Reinhard Boehler, who reported a result about 1,000 degrees cooler based on the observation of recrystallization which was interpreted as melting.
“These measurements confirm geophysical models that the temperature difference between the solid core and the mantle above, must be at least 1,500 degrees to explain why the Earth has a magnetic field,” the French team said of its findings. –AFP
Source : Borneo Post
Kawan saya pernah tanya betulkah kiamat tu wujud. Saya jawab lihat sajalah keadaan sekeliling, bila-bila masa pun dunia ini akan berakhir sebab manusia 'hilang hormat' pada alam dan kini alam mula bersuara.
ReplyDeleteJadi jagalah alam sekitar supaya bumi tak bertambah panas.
ReplyDeletePada Musim Panas 2013, Es di Kutub Utara akan Habis
ReplyDeletePara ilmuwan Amerika telah menyimpulkan salah satu prakiraan yang paling dramatis tentang kemungkinan hilangnya es di laut kutub utara.
Studi peragaan terbaru mereka mengindikasi bahwa es di kutub utara akan mencair pada musim panas hanya dalam waktu 5-6 tahun ke depan.
Profesor Wieslaw Maslowski mengatakan pada pertemuan Gabungan Geofisika Amerika bahwa proyeksi sebelumnya telah meremehkan pemrosesan sekarang yang menggerakkan hilangnya es.
Pencairan di musim panas tahun ini telah mengurangi jumlah es yang menutupi 4,13 juta km persegi.
Sungguh, titik rendah yang mengejutkan ini bahkan tetap tidak dimasukkan ke dalam model yang dijalankan oleh Profesor Maslowski dan timnya, yang menggunakan susunan data dari tahun 1979 sampai 2004 sehingga membatasi proyeksi masa depan mereka.
“Proyeksi kami pada tahun 2013 adalah hilangnya es di musim panas tidak dihitung pada dua jumlah es terkecil terakhir, yaitu tahun 2005 dan 2007,” kata para peneliti dari sekolah pasca sarjana kelautan, Monterey, Kalifornia ketika menjelaskan kepada BBC.
“Jadi dari fakta yang diberikan tersebut, Anda dapat mengatakan bahwa mungkin proyeksi kami tentang 2013 sudah terlampau konservatif.”
Baru-baru ini, channel NASA telah memuat-naik sebuah video tentang perubahan suhu dunia dari tahun 1880 sehinggalah tahun 2012. Video tersebut dipersembahkan dalam bentuk peta, dan mempunyai beberapa warna untuk mewakili perubahan suhu. Warna-warna tersebut berubah dari tahun ke tahun, sehinggalah ke tahun 2012.
ReplyDeleteIa agak mengejutkan dan mungkin bukan saja pihak berkuasa tetapi penduduk bumi juga harus mainkan peranan masing-masing untuk menanggani peningkatan mendadak suhu bumi.
ReplyDeletejagalah alam sekitar.
ReplyDelete